Minggu, 28 Oktober 2007
Pemberontakan Heiji (平治の乱 Heiji no ran) adalah perebutan pengaruh antar klan Taira dan klan Minamoto yang berakhir dengan kudeta terhadap Mantan Kaisar Go-Shirakawa. Peristiwa ini terjadi di Jepang pada 19 Januari 1159 (tahun awal zaman Heiji).
Penyebab
Pada tahun 1158, Kaisar Go-Shirakawa memutuskan untuk pensiun dan memberikan tahta kepada putranya yang bertahta sebagai Kaisar Nijō. Mantan Kaisar Go-Shirakawa mengangkat diri sebagai kaisar administratif (Chiten no Kimi) dan memulai pemerintahan dari balik biara. Walaupun masih muda, Kaisar Nijō dikenal sebagai pemimpin yang cerdas dan memiliki banyak pengikut dari kalangan bangsawan. Hal tersebut mengakibatkan kalangan istana terbelah menjadi dua faksi, yakni pengikut Kaisar Nijō dan pengikut Go-Shirakawa (mantan kaisar).
Shinzei (Fujiwara no Michinori) bersekutu dengan Taira no Kiyomori agar pemerintahan dari balik biara (sistem Insei) yang dijalankan Go-Shirakawa mendapat dukungan kalangan militer. Sementara itu, Fujiwara no Nobuyori memohon kenaikan jabatan karena sudah terus-menerus menjabat kepala pendamping mantan kaisar. Shinzei menolak permohonan Nobuyori sehingga permusuhan terjadi di antara keduanya. Nobuyori mengajak Minamoto no Naritomo serta Minamoto no Moronaka untuk bersekutu dengan faksi Kaisar Nijō yang didukung Fujiwara no Tsunemune dan Fujiwara no Korekata. Selain itu, Nobuyori mengajak Minamoto no Yoshitomo dan kekuatan militernya untuk ikut pemberontakan.
Selepas pertengahan tahun 1159, pengikut mantan kaisar terbelah dua menjadi faksi Shinzei dan faksi Nobuyori. Ketegangan semakin memuncak pada awal tahun 1160 (akhir tahun 1159 menurut kalender lunar), apalagi setelah faksi Nobuyori didukung faksi Kaisar Nijō.